Kunjungi ITS, Unnes Dapatkan Banyak Pelajaran

Eksistensi dan prestasi ITS di berbagai bidang akademik dan kemahasiswaan menarik perhatian Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk berkunjung ke kampus perjuangan. Kunjungan yang dikhususkan bagi mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi Unnes ini disambut dengan baik oleh badan kemahasiswaan ITS serta mahasiswa penerima Bidik Misi ITS, Senin (11/2).

Ahmad Sholihin, Ketua Bidik Misi Schoolarship Comunity (BSC) Unnes mengatakan, kunjungan ini bertujuan untuk saling berbagi ilmu tentang kegiatan kemahasiswaan yang ada di ITS maupun Unnes. "Sesuai dengan pesan dari Pembantu Rektor III Unnes, kami lebih fokus untuk diskusi mengenai karya ilmiah dan juga Mawapres," ujarnya.

Pemilihan topik diskusi itu bukanlah tanpa alasan. Sholihin juga mengakui bahwa ITS memang konsisten prestasinya dalam bidang karya ilmiah. "ITS sangat kompeten di bidang tersebut. Buktinya ITS konsisten dan rutin menjadi juara Pimnas (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional, red) tiap tahunnya, dan kami ingin belajar itu," ujar mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Unnes ini.

Mengenai Mahasiswa Berprestasi (Mawapres), Unnes ingin mengetahui bagaimana pengelolaan ITS sehingga bisa menjadikan mahasiswanya berprestasi di bidang akademik maupun non akademik. "Katanya, di ITS ada sekolah mawapres. Jadi kami ingin tahu tentang itu," tambah Sholihin.

Memenuhi permintaan pihak Unnes, Dr Ir  Bambang Sampurno MT selaku Kepala Badan Pembinaan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni menjawab berbagai pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa Unnes. Menurutnya, kunci untuk mendapatkan itu adalah adanya pembinaan secara rutin. Baik dari mahasiswa maupun dosen pembimbing.

Tak hanya membahas karya ilmiah dan mawapres, perwakilan ITS dan Unnes juga saling berbagi mengenai kegiatan mahasiswa penerima Bidik Misi di kampusnya masing-masing. Selain itu mereka juga membahas tentang pengelolaan keuangan yang telah mereka dapat dari beasiswa tersebut.

Salah satu kegiatan BSC Unnes yang menarik perhatian Bambang adalah tentang program kesejahteraan mahasiswa. Dari Unnes mempunyai program bahwa sekitar 3500 mahasiswa penerima bidik misi dianjurkan untuk menyumbang sekitar Rp 10 ribu per mahasiswa untuk digunakan sebagai dana santunan. "Ini patut dicontoh, 10 ribu memang kecil tapi jika dikalikan sebanyak itu hasilnya pun akan banyak dan tentunya akan bermanfaat bagi orang lain," tuturnya.

Lebih lanjut, dari pihak ITS dan Unnes berharap acara seperti ini harus sering dilakukan. Dengan begitu bisa saling berbagi dan mendapat pengalaman lebih. Unnes juga berharap bahwa ITS berkenan mengadakan kunjungan ke Unnes. "Banyak yang kami dapat di sini, dan saya berharap ITS giliran yang berkunjung ke Unnes, karena yang terpenting adalah jalinan silaturahmi bisa berjalan dengan baik," pungkas Sholihin. (guh/ran) 

http://www.its.ac.id/berita.php?nomer=11615




























0 comments:

Posting Komentar